Intervensi
Politik terhadap Pendidikan
Muh. Rizky Eka Arlin
Politik dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak boleh
tercampur. Politik dan pendidikan memiliki tujuannya masing-masing. Tapi
seperti yang khalyak ketahui, bahwa sekarang ini politik telah mencampuri
urusan pendidikan secara terang-terangan. Hampir semua elemen sekolah dikontrol
oleh kepentingan politik. Alhasil, peran pendidikan sebagai sarana mengubah
generasi bangsa menjadi generasi intelektual malah berubah menjadi sarana
mengisi kantong dan mempertinggi jabatan. Politik bisa dikatakan sebagai sebuah
tombak tajam yang bisa membunuh cita-cita utama pendidikan yaitu mencerdaskan
bangsa.
Apa jadinya jika seorang guru melakukan kampanye politik
di dalam sekolah. Ini pasti akan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
Siswa akan sulit fokus ke pelajarannya karena ikut terpengaruh dengan gejolak
politik yang diumbar gurunya. Bukan hanya itu, nantinya juga bisa terjadi
bentrokan karena perbedaan pendapat mengenai masalah politik di dalam sekolah.
Apakah itu antara murid dengan murid, murid dengan guru, bahkan antara guru
dengan guru. Guru melakukan kampanye ini untuk kepentingan pribadinya. Ia
membantu mengkampanyekan seorang tokoh dan nantinya ia akan meminta imbalan. Untung-untung
saja jika orang yang dikampanyekan adalah orang yang baik, tetapi jika yang
dikampanyekannya adalah orang yang memiliki akhlak yang sedikit lurus dan juga sedikit
bengkok, apa jadinya negara ini.
Banyak jabatan tinggi yang diperoleh oleh bagian dari
instansi pendidikan seperti guru berasal dari koneksi dengan pemerintah daerah.
Jabatan ini tidak diperoleh karena kompetensi yang dimilikinya. Contohnya
jabatan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah. Jabatan ini dapat dengan mudah diperoleh jika orang yang mengisi kursi
pemerintahan daerah adalah orang terdekat. Orang terdekat yang dimaksudkan
bukan hanya keluarga atau sahabat, tetapi juga
rekan politik. Rekan politik yang sudah dibantu jalannya untuk memasuki
pemerintahan daerah akan melakukan sesuatu yang
bisa disebut balas budi. Rekan politik ini akan mengangkat jabatan si
guru yang mengkampanyekannya. Hal ini dapat mudah dilakukan oleh pemerintah
daerah karena mereka memang memiliki kewenangan untuk melakukannya. Pada
Akhirnya, orang yang memiliki kemampuan yang lebih baik akan terabaikan dan
tentunya hal ini akan menghambat perkembangan pendidikan.
Intervensi politik terhadap pendidikan tidak hanya menganggu
siswa. Hal ini juga mengusik ketenangan dan ketentraman guru. Pasalnya, banyak
guru yang dipindahkan hanya karena tidak mendukung pemerintah pada masa
kampanye pilkada yang sekarang ini telah terpilih. Alhasil, distribusi guru
tidak merata. "Di
Sulsel, banyak
sekolah dasar yang gurunya cuma tiga orang untuk kelas enam, padahal ada
kelebihan jumlah guru mencapai 500 ribu guru" ujar Pengurus Besar Persatuan
Guru Republik Indonesia (PB PGRI) di antara news 20/06/2011. Bagaimana pendidikan
bisa maju jika distribusi guru saja tidak merata.
Hal yang perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak dari
intervensi politik terhadap pendidikan adalah dengan melakukan pembatasan
otonomi pendidikan di daerah. Oknum yang
seharusnya mengatur pendidikan adalah pemerintah pusat. Hal ini
bertujuan untuk menghentikan tingkah laku kurang ajar oknum-oknum pemerintahan
di daerah-daerah yang sering menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan
pribadi. Jika sudah dilakukan pembatasan terhadap wewenang pemerintah daerah di
bidang pendidikan, maka elemen-elemen dari instansi pendidikan tidak akan
menaruh harapan lagi ke rekan politiknya itu. Jika mereka menginginkan kenaikan
pangkat atau jabatan, maka mereka harus giat bekerja dan melatih kompetensinya.
Dan pada akhirnya, semua jabatan tinggi akan diisi oleh orang-orang yang
kompeten. Orang-orang inilah yang nantinya akan membawa pendidikan Indonesia
sampai pada puncak tertinggi.
Intervensi politik terhadap pendidikan memang sangat meresahkan.
Ada banyak dampak buruk yang dapat ditimbulkan. Maka dari itu, seluruh rakyat
Indonesia harus berpartisipasi dalam menghentikan masalah ini. Bentuk
partisipasinya bukan dalam tindakan anarkis, melainkan dengan memberikan
masukan, ide, ataupun kritikan ke pemerintah melalui anggota DPR.Tetapi jika
anggota DPR hanya mementingkan diri sendiri, ini akan menjadi cerita horor yang
lain.
0 Response to "Intervensi Politik Terhadap Pendidikan - Contoh Esai"
Posting Komentar